Sekarang ini hampir diseluruh dunia, setiap pemerintah di setiap negara sedang mengkampanyekan kendaraan listrik. Hal itu di dukung oleh Perjanjian Paris di tahun 2015 yang ditandatangani oleh banyak negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Perjanjian ini bertujuan untuk membatasi kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celsius dan berupaya mencapai nol emisi netto pada paruh kedua abad ini.

Perjanjian Paris 2015. Foto : Kumparan

Perjanjian tentang zero emisi merupakan upaya bersama untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dengan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Masa depan otomotif diperkirakan akan mengalami pergeseran menuju penggunaan kendaraan listrik. Ada beberapa faktor yang mendukung perkembangan kendaraan listrik sebagai solusi masa depan:

1. Perhatian terhadap Lingkungan: 

Keprihatinan terhadap perubahan iklim dan peningkatan polusi udara telah mendorong pergeseran menuju kendaraan yang ramah lingkungan. Kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi gas buang langsung dan memiliki potensi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

2. Perkembangan Teknologi Baterai: 

Teknologi baterai terus berkembang, memberikan daya jelajah yang lebih baik, waktu pengisian yang lebih cepat, dan umur baterai yang lebih lama. Hal ini membuat kendaraan listrik semakin dapat diandalkan sebagai pengganti kendaraan dengan mesin pembakaran internal yang menggunakan bahan bakar minyak.

3. Dukungan Pemerintah: 

6 Insentif Mobil Listrik Indoenesia. Foto : Moladin

Banyak negara dan pemerintah lokal telah memberikan insentif dan kebijakan untuk mendorong adopsi kendaraan listrik, seperti pembebasan pajak, subsidi, dan pengembangan infrastruktur pengisian baterai. Hal ini membantu meningkatkan aksesibilitas dan daya tarik kendaraan listrik bagi konsumen.


4. Inovasi Industri Otomotif: 


Banyak produsen mobil besar dan perusahaan teknologi terkemuka telah berinvestasi secara besar-besaran dalam pengembangan kendaraan listrik. Mereka menghadirkan berbagai model kendaraan listrik yang berkualitas dan berkinerja tinggi, yang semakin memperluas pilihan konsumen.

Meskipun demikian, bahan bakar minyak masih akan tetap relevan dalam beberapa waktu ke depan. Terdapat kendaraan dengan mesin pembakaran internal yang lebih efisien, seperti hibrida, yang menggabungkan mesin bensin atau diesel dengan komponen listrik. Selain itu, infrastruktur pengisian baterai yang luas dan biaya kendaraan listrik yang masih relatif tinggi menjadi beberapa tantangan yang harus diatasi.

Namun, tren umumnya menunjukkan bahwa industri otomotif sedang menuju transisi menuju kendaraan listrik. Dalam jangka panjang, beralih ke kendaraan listrik diharapkan dapat memberikan manfaat lingkungan yang lebih besar, pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan inovasi dalam teknologi dan infrastruktur yang mendukung mobilitas berkelanjutan.






Post a Comment