Balik kerja si kecil minta dibeliin makanan cemilan. Kebetulan istri juga lagi penasaran pengen nyobain Martabak Pecenongan 78 yang katanya enak itu. Kebetulan dekat rumah ada yang jual, cuma belum sempet nyoba, alhasil mampirlah kesini.

Seperti martabak pada umumnya Martabak Pecenongan 78 ini menyediakan martabak manis dan martabak asin (telor). Kalau dilihat dari menunya, ada 3 macam martabak manis sebenarnya, ada martabak tipis kering, martabak manis yang dibagi dua ukuran yaitu mini & besar, juga satu lagi martabak manis special tebal. Kalau martabak Telor ada 3 pilihan, special, super & istimewa.


Harganya cukup bervariasi, ya memang diatas harga rata2 martabak bangka yang biasa, tapi setelah nyobain, mmmm.... kalian akan paham kenapa harganya segitu. Rasanya emang endul surendul takendul-kendul bangeet gaees.... 


Foto dari IG : @martabakpecenongan78

Buat martabak manis rasa keju yang saya cobain, parutan kejunya tebeel banget, daging martabaknya juga tebal, susunya melimpah, creamy banget deh... rasanya manis tapi ga bikin enek walaupun kalian makan banyak. Menyenagkan lah rasanya... hahaha... 




Dan ukurannya pun kalo menurut saya lebih besar dari martabak manis bangka yang biasa. Saya sekeluarga aja ga abis makan malam itu, jadi kita masukin kulkas deh. Buat dimakan pas sarapan besok pagi. hehhe....

Kesimpulannya, Martabak Pecenongan 78 ini recomended banget buat di cobain! Ga nyesel deh belinya, harga sesuai dengan rasanya yang aduhai. Next nya mungkin kalu ada rezeki lagi mau coba martabak telornya.

Semoga bermanfaat, wasalaam....

1 Komentar

  1. As reported by Stanford Medical, It is in fact the ONLY reason this country's women get to live 10 years more and weigh an average of 19 kilos lighter than us.

    (And actually, it is not related to genetics or some secret-exercise and absolutely EVERYTHING to do with "how" they are eating.)

    P.S, What I said is "HOW", and not "WHAT"...

    Tap this link to reveal if this quick quiz can help you release your real weight loss possibilities

    BalasHapus

Posting Komentar