Pengumuman menteri-mentri kabinet tinggal menghitung jam saja. Sudah banyak kita melihat tokoh-tokoh yang kita kenal datang ke Istana Kepresidenan untuk memenuhi panggilan Presiden. Mulai dari yang mewakili millenial seperti bos Gojek Nadim Makarim, bos NET Wishnutama, Erick Thohir, lalu ada juga yang kita kenal memang profesional di bidangnya seperti Mahfud MD, Sri Mulyani, Basuki Hadimuljono, ada juga dari kalangan politikus. Nah, ada yang menarik yaitu kehadiran Prabowo Subianto (Ketum Gerindra) diantara orang-rang yang datang ke Istana memakai baju putih tersebut. Jadi menteri apa? Dari pengakuan Prabowo sendiri beliau diajak ngobrol lebih spesifik ke bidang pertahanan, jadi bisa saja beliau nanti menjabat sebagai Menteri Pertahanan atau mungkin Menkopolhukam? Who knows, kita tunggu saja pengumumannya besok.
Terlepas dari apa kementeriannya, ada hal yang menarik disini. Sebagaimana kita tahu Pilpres kemarin negara kita sudah seperti terpecah menjadi 2 kubu, 01 dan 02. Lebih parah lagi muncul ujaran-ujaran kebencian, hoax dimana-mana, muncul pula istilah "Cebong - Kampret" yang berseliweran dimana-mana terutama di dunia maya. Bahkan ada yang sampai saling bermusuhan antar teman, saling memenjarakan, atau bahkan sampai bunuh-bunuhan. Pokoknya atmosfernya sangat panas waktu itu. Lalu pilpres pun selesai dan Jokowi - Ma'ruf yang jadi pemenangnya menurut hasil akhir pemilu. Namun situasi malah makin memanas, dari mulai pengjuan gugatan ke MK hingga pada puncaknya adalah kerusuhan yang terjadi di Jakarta.
Keadaan mulai mereda sejak kedua pentolan kubu ini mulai bertemu di tempat netral (MRT Jakarta) pada tanggal 13 Juli 2019 lalu. Saya pribadi suka cara bertemu seperti ini seperti menyiratkan kalau mereka sudah berada di gerbong yang sama dan menuju tujuan yang sama, Indonesia. Berlanjut ke saling berkunjung ke ketua umum partai pengusung, tensi menurun lagi hingga akhirnya Prabowo - Sandi menghadiri acara pelantikan Jokowi - Ma'ruf pada 20 Oktober 2019.
Setelah beberapa pertemuan itu, mungkin banyak dari para pendukung fanatik mereka kecewa, tapi tidak sedikit juga yang mendukung, seperti saya yang sangat merindukan Indonesia yang damai tanpa adanya perpecahan lagi, saling ketemu lagi, jabat tangan lagi, indah bukan?
Setelah pelantikan berlanjut ke pemilihan menteri. Sudah tidak aneh sih kalo Jokowi selalu memasukan profesional ke kabinetnya, namun ada yang cukup mengejutkan disini, diantara yang dipanggil ke istana ada 2 orang dari Gerindra yang datang memenuhi panggilan yaitu Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo. Ya... Prabowo Subianto! Rival Jokowi saat pemilu yang lalu. Kok bisa?? Bisa lah kan Gerindra udah memutuskan masuk koalisi. Dan hanya Gerindra yang diizinkan masuk ke koalisi oleh Jokowi. Yang lainnya biar diluar koalisi untuk penyeimbang. Seperti itulah politik, banyak yang mengejutkan, lawan bisa jadi kawan. Mangkanya lebih baik kita jangan terlalu fanatik sama politik daripada ujung nya hanya kecewa.
Terlepas ada kepentingan apa diantara mereka berdua, selama tujuannya utamanya adalah untuk kebaikan bangsa ini kenapa enggak kita dukung? Di sektor pertahanan mungkin pengalaman dan ketegasan bapak Prabowo dibutuhkan agar kedaulatan negara tetap terjaga dan kemajuan negara ini tidak terhambat lagi. Kita memang harus segera mengejar ketinggalan dari negara lain. Sekarang jamannya kolaborasi, bukan kompetisi. Janganlah kebencian menutupi mata hati kita. Yang tidak baik harus segera di perbaiki, dan yang baik harus di tingkatkan.
Semoga tulisan ini bermanfaat, wassalam.
Sumber foto : tribunnews.com , tempo.co