Seperti kita ketahui era EV (Electric Vehicle) memang sudah di depan mata. Di dunia mobil kita sudah mengenal yang namanya Formula E world championship, yang sudah berjalan sejak tahun 2014 lalu. Nah di kejuaraan dunia balap motor yang kita kenal dengan MotoGP mulai 2019 akan mengadakan kelas tambahan yang disebut Moto-e world championship. Untuk tahun pertama hanya akan berlangsung 5 seri dan hanya mngikuti seri kejuaraan di benua eropa saja. Sedangkan untuk tambahan seri di benua lainnya akan dilaksanakan tahun 2020-2021.



Dan Untuk mempersiapkan segala Halnya, baru saja Dorna mengumumkan bahwa penyuplai motor untuk kelas baru Moto-e ini adalah Inovator dari Italia berbasis di Modena yakni Energica dan soal Motor apa yang akan di pakai, Dorna pun sudah mengumumkan yakni versi modifikasi performa dari Motor sport Listrik Energica Ego . . pengumuman ini sekaligus mengandaskan kesempatan buat calon penyuplai lain yakni Sarolea  . . .


Untuk spek Produki Massal dari Energica Ego sendiri seperti yang bisa sobat lihat dari Gambar diatas punya power maksimum yang keluar dari mesin listrik sekitar 145 hp dan torsi sekitar 200Nm. Dengan potensi ini, Energica Ego versi produksi massal bisa melaju dengan dengan limit top speed sampai 240 km/jam . . . leh Uga . . ingat ini versi standarnya lho . . .yang dipertandingkan di Moto-e nanti adalah versi tuning performa yang dipastikan akan punya power, torsi dan topspeed lebih tinggi, Kayak apa sih versi standarnya? Yuk kita intip.


Headlamp bertipe projector, dan sepertinya sudah LED. Desainnya seperti mata burung hantu, atau ada juga yang bilang mirip muka robot Transformers.


Pengereman sudah di akomodir oleh brand yang sudah terkenal di dunia balap, apalagi kalau bukan Brembo. Suspensi juga sudah up side down.


Speedometer seperti trend superbike kekinian, sudah full color display. Sangat lengkap fiturnya.


Handle rem Brembo. dan sepertinya ada tombol buat cut off listrik.


Superbike tentunya wajib split seat. modelnya simple.


Lampu rem dan sein pun sudah LED. Ya memang wajib untuk motor listrik, karena LED lebih hemat daya.


Suspensi belakang posisinya rada ke kanan.


Penyaluran tenaga dari motor listrik ke ban masih tetap mengandalkan rantai. Sangat wajar karena rantai power loss nya paling kecil. Dan kalau diperhatikan ada yang janggal di sisi ini, karena ini motor listrik jadi dia ga punya tuas perseneling dan kopling.

Seperti apa performanya?
  • 0-100 Km per jam dalam 3 detik
  • Topspeed 240 km per jam
  • lebih kencang dari Supersport 600 cc
Motor ini kaya Tesla nya di dunia motor. Berani adu drag dengan motor2 Superbike macam BMW S100RR ataupun supercar seperti Lamborghini. Coba cek video berikut :

Motor ini bukanlah motor yang enteng, karena harus menggendong batrai yang besar. Gimana kalo parkir? Tenang motor ini punya Reverse Mode buat mundurin motor. Dan kalo macet2an ga usah takut cape ngendaliin karena torsi yang galak. Ada Park Assistant yang ngebuat motor ini bisa jalan dengan kecepatan 2,8 km/jam (kaya jalan kaki).

Jarak tempuh tergantung behavior berkendara kita, sebagai contoh :
  • Jika kita berkendara 60 km/h  akan menempuh jarak 190 km
  • Jika kita berkendara 80 km/h akan menempuh jarak 150 km
  • JIka kita berkendara 100 km/h akan menempuh jarak 100 km


Dibekali batere berkapasitas 11.7 kWh, nge-charge batere ini jika pakai listrik rumah tangga (di Eropa) sampai full memakan waktu 3,5 jam, jika pakai stasiun pengisian betere DC inlet 0-80 % batere penuh kurang dari 30 menit, cepat kan? Bisa sambil ngaso sambil ngopi dulu.

BTW, Race kelas MotoGP Listrik baru Moto-e akan berubah menjadi Open manufacture di mana Pabrikan sepeda motor listrik yang mengikuti akan heterogen Mulai tahun 2022 nanti. . . wah tambah seru nih!

Semoga berguna.

Sumber : Tmcblog.com & Pertamax7



Post a Comment